Pada Mulanya Adalah Kehendak Baik

Pada mulanya adalah kehendak baik untuk membagikan segala informasi mengenai Dempo. Dalam perjalanan waktu saya menyadari ada yang berubah. Tidak lagi DEMPO yang ingin kubagikan, tetapi diriku sendiri. 
Untuk semua ini saya minta maaf. Bahkan ketika saya harus menggunakan nama DEMPO untuk blog ini. Dulu saya begitu percaya diri bahwa akan selamanya di sini, namun benar kata pengkhotbah, segala sesuatu ada waktunya. Ada waktu untuk menangis ada waktu untuk tertawa. Ia menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya. Alangkah indahnya jika semua berjalan sepertiyang dirancangkan-Nya.
Jika nantinya, pada waktu yang telah ditetapkan-Nya, saya tidak di DEMPO lagi perkenankan saya tetap memakai nama DEMPO ini. Saya telah telanjur mencintainya. Saya berusaha tidak akan mengecewakannya, di mana pun saya akan berada. 

Tuhan memberkati
romo waris

Sunday, June 10, 2007

jiu de bu qu, xin de bu lai

Beberapa waktu yang lalu teman saya kehilangan HP. akibatnya banyak teman lain tidak bisa mengkontak dia. Setelah saya beritahu bahwa HP teman ini hilang, seorang kenalan baru mengirim SMS demikian: "jiu de bu qu, xin de bu lai".
Berhubung saya tidak mengerti bahasa mandarin, maka saya minta diterjemahkan. Rupanya terjemahannya kurang lebih berarti seperti ini: “kalau yang lama tidak pergi, yang baru tidak datang”.
Belum puas dengan jawaban itu saya bertanya lagi, "memangnya kalau barang kita (sesuatu dari kita hilang) akan langsung mendapat yang baru?".
Dia tidak menjawab tetapi hanya tertawa. Tawanya menggelitik saya untuk memikirkan dan merasakan lebih dalam.
Memang benar kok, sesuatu yang baru akan terasa begitu luar biasa kalau yang lama benar-benar telah pergi. ketika yang lama (apalagi kalau udah jelek dan menyusahkan) tidak pergi dan kita mendatangkan yang baru, yang baru itu kurang terasa faedahnya.
Masalahnya adalah banyak orang tidak rela melepaskan yang lama. Yang lama enak, udah biasa, nyaman, ..., dst. Misalnya contoh konkrit. Seorang siswa nilainya jelek sekali. Dari 10 mata pelajaran, 8 diantaranya merah. Setelah ditelusuri ia memang malas. jarang belajar dan suka tidur di kelas.
Siswa itu memiliki segudang perbendaharaan barang usang yang membuatnya terbelakang. Jika ia mau lebih baik, ia mesti mau melepaskan segenap barang usangnya danmengganti dengan yang baru. Misalnya mulai membuat jadwal belajar, tidak tdur lagi di kelas, mencatat, memperhatikan keterangan guru, dlsb.
Hal ini bisa juga dikenalan kepada hal-hal yang sifatnya bendawi, indrawi, dan jasmani. 90% penduduk dempo protes (ada yang dalam hati ada yang terang-terangan) ketika pohon-pohon di lapangan basket ditebang. Ketika beberapa pohon di taman tengah di hilangkan, dan amsih banyak lagi. 5% yang lain mencoba memahami dan 5% sisanya cuek bebek.
Mari kita lihat dengan jernih tanpa emosi menggebu.
1. Jika pohon di lapangan basket tidak ditebang, tidak mungkin bisa dibangun pelindung lapangan. Sekarang kita tinggal nunggu nanam lagi di sampingnya.
2. Jika beberapa pohon di taman tenagh tidak dihilangkan, maka tidak akan ada panggung terbuka di sana, tidak akan ada kolam kecil di sana, dan tidak akan menjadi lebih rapi.

Akhirnya, mari kita mencoba melihat sesuatu dengan jernih. Kita semua menginginkan yang baru, yang baik. Maka mari kita buang sesuatu yang telah usang yang hanya akan menjadi penghalang. Jiu de bu qu, xin de bu lai.

No comments: