Ada orang bijak mengatakan bahwa hakikat kehidupan adalah perubahan. Barang siapa tidak mau berubah berarti dia telah mati.
Hidup bersama pun senantiasa diwarnai perubahan, baik kecil maupun besar. Mereka yang mau menerima tantangan untuk berubah akan dipacu untuk bekerja lebih keras. Mereka yang tidak mau berubah, akan tetap biasa-biasa saja.
Sekolah sebagai suatu komunitas juga senantiasa menyikapi perubahan. Sekolah harus berani menerima tantangan baru untuk berubah, tentu ke arah yang lebih baik. Memasuki tahun ajaran baru 2007-2008 banyak perubahan di DEMPO. secara fisik kita bisa melihat berbagai bangunan baru, fasilitas baru yang diharapkan menunjang proses belajar mengajar yang baik di DEMPO. taman dirapikan, panggung teater yang diharapkan bisa menjadi ruang publik dibangun. Taman dekat jalan Tanggamus juga dirapikan, bahkan dibangun gazebo-gazebo yang diharapkan bisa menjadi sarana belajar.
Itu dari segi fisik, dari dalam juga banyak perubahan. Orang-orang yang menangani DEMPO juga banyak yang berubah, bergeser, agar semua bisa merasakan proses. Bagian kurikulum berpindah tangan dari Bapak Widji kepada bapak Kosmas. Kesiswaan dari Bapak Windi kepada bapak Yosep, KaTu dari bapak Karel kepada bapak Jalu. Memang baru itu yang berubah, tetapi akan diikuti yang lain, semangat dan impian yang baru.
Hal yang baru, mungkin ini tonggal perubahan besar yang akan terjadi. Mulai tahun ajaran 2007-2008 ini DEMPO mulai merintis SBI, SMA berbasis internasional. ditunjuk oleh DIKNAS. memang sekarang ini baru merintis, sekali lagi merintis yang lamanya adalah 3 tahun. Diharapkan selama 3 tahun kedepan, sekolah kita sudah sungguh siap menerapkan SBI itu.
Yang kedua, mulai tahun ajaran itu DEMPO juga mulai membuka jalur akselerasi. Sebuah tantangan yang menuntut perubahan. Siapa yang tidak mau berubah akan digilas.
Selamat berubah DEMPO, semoga menjadi semakin baik.
Hidup bersama pun senantiasa diwarnai perubahan, baik kecil maupun besar. Mereka yang mau menerima tantangan untuk berubah akan dipacu untuk bekerja lebih keras. Mereka yang tidak mau berubah, akan tetap biasa-biasa saja.
Sekolah sebagai suatu komunitas juga senantiasa menyikapi perubahan. Sekolah harus berani menerima tantangan baru untuk berubah, tentu ke arah yang lebih baik. Memasuki tahun ajaran baru 2007-2008 banyak perubahan di DEMPO. secara fisik kita bisa melihat berbagai bangunan baru, fasilitas baru yang diharapkan menunjang proses belajar mengajar yang baik di DEMPO. taman dirapikan, panggung teater yang diharapkan bisa menjadi ruang publik dibangun. Taman dekat jalan Tanggamus juga dirapikan, bahkan dibangun gazebo-gazebo yang diharapkan bisa menjadi sarana belajar.
Itu dari segi fisik, dari dalam juga banyak perubahan. Orang-orang yang menangani DEMPO juga banyak yang berubah, bergeser, agar semua bisa merasakan proses. Bagian kurikulum berpindah tangan dari Bapak Widji kepada bapak Kosmas. Kesiswaan dari Bapak Windi kepada bapak Yosep, KaTu dari bapak Karel kepada bapak Jalu. Memang baru itu yang berubah, tetapi akan diikuti yang lain, semangat dan impian yang baru.
Hal yang baru, mungkin ini tonggal perubahan besar yang akan terjadi. Mulai tahun ajaran 2007-2008 ini DEMPO mulai merintis SBI, SMA berbasis internasional. ditunjuk oleh DIKNAS. memang sekarang ini baru merintis, sekali lagi merintis yang lamanya adalah 3 tahun. Diharapkan selama 3 tahun kedepan, sekolah kita sudah sungguh siap menerapkan SBI itu.
Yang kedua, mulai tahun ajaran itu DEMPO juga mulai membuka jalur akselerasi. Sebuah tantangan yang menuntut perubahan. Siapa yang tidak mau berubah akan digilas.
Selamat berubah DEMPO, semoga menjadi semakin baik.
No comments:
Post a Comment