Hari ini hasil ujian UN SMA scara serentak diumumkan. Ada kegembiraan dan kesedihan berbaur menjadi satu. Drama akhir sekolah yang sudah dimulai sejak sebelum ujian dimulai. Beberapa tulisan saya sebelum ini menyuratkan ketidaksetujuan saya akan UN yang dijadikan syarat utama kelulusan.
Dalam perkembangan, tiap sekolah diberi kewenangan untuk menentukan syarat kelulusan. Hal ini memberi dua kemungkinan. Pertama, sekolah bisa melulusakan semua siswanya. Kedua, sekolah bisa menetapkan syarat yang lebih kuat dibandingkan dengan syarat yang ditetapkan oleh pemerintah.
Maka sebagai syarat kelulusan adalah mesti lulus UN dan lulus UAS, ujian akhir sekolah. Nilai UAS ini bukan hanya berdasar ujian di atas kertas, tetapi menyangkut seluruh proses pembelajaran selama satu tahun. Jika nilai ujian di atas kertas bagus tetapi perilakunya dalam seluruh proses pembelajaran kurang baik, yang bersangkutan bisa tidak lulus.
HASIL TAHUN INI
Kegembiraan dan kesedihan kami tahun ini begitu besar. Pada pagi hari kami diliputi kegembiraan mendalam karena salah satu siswi kami, JOVITA, mengharumkan sekolah sekaligus kota Malang dengan menjadi perngkat 5 Jatim. Siang harinya hati kami diharubirukan dengan kenyataan ada murid kami yang tidak lulus,
Ada 4 murid yang tidak lulus. Dua anak dari jurusan IPA dan dua anak dari jurusan IPS. Dari 4 anak tersebut 3 tidakl lulus karena UN dan 1 karena UAS.
KEJAR PAKET C
Mereka yang tidak lulus sejatinya telah diterima di perguruan tinggi. Memang sangat menyedihkan, saya berharap ada hikmah di balik itu semua. Tanggal 24 Juni besok, mereka mesti mengikuti ujian Kejar Paket C jika ingin meneruskan kuliah.
Saya tidak tahun pasti, namun sebagian besar Universitas Negri mensyaratkan lulus ujian sebagai syarat penerimaan mahasiswa baru. Maka sekali lagi sangat mengecewakan, karena salah satu siswi yang tidak lulus telah diterima di perguruan tinggi negri. Sungguh, semoga Tuhan memiliki rencana ang baik atas mereka.
IJAZAH DEMPO
Pemerintah memberikan satu solusi lagi bagi mereka yang tidak lulus. Jika mereka ingin mendapatkan ijazah, maka yahun depan mereka mesti mengikuti ujian lagi. Mereka tidak perlu mengikuti pelajaran, bahkan mereka tidak perlu mengikuti seluruh mata ujian. Mereka hanya perlu menenmpuh mata uji dari pelajaran yang tahun ini belum lulus.
Kegembiraan dan kesedihan adalah sisi mata uang. Kegembiraan diberikan agar kita memiliki semangat dalam bekerja, sedangkan kesedihan diberikan agar kita todak sombong. Kami sudah berusaha namun masiha da yang gagal. Hal itu berarti kami mesti berusaha lebih baik lagi. Lebih keras lagi.
Kegembiraan dan kesedihan adalah sarana menuju kedewasaan diri. Mari kita terus berkembang, bersama setiap kegembiraan yang menyejukkan jiwa dan kesedihan yang memilukan hati. Keduanya bagian dari jiwa, bagian dari hidup.
Dalam perkembangan, tiap sekolah diberi kewenangan untuk menentukan syarat kelulusan. Hal ini memberi dua kemungkinan. Pertama, sekolah bisa melulusakan semua siswanya. Kedua, sekolah bisa menetapkan syarat yang lebih kuat dibandingkan dengan syarat yang ditetapkan oleh pemerintah.
Maka sebagai syarat kelulusan adalah mesti lulus UN dan lulus UAS, ujian akhir sekolah. Nilai UAS ini bukan hanya berdasar ujian di atas kertas, tetapi menyangkut seluruh proses pembelajaran selama satu tahun. Jika nilai ujian di atas kertas bagus tetapi perilakunya dalam seluruh proses pembelajaran kurang baik, yang bersangkutan bisa tidak lulus.
HASIL TAHUN INI
Kegembiraan dan kesedihan kami tahun ini begitu besar. Pada pagi hari kami diliputi kegembiraan mendalam karena salah satu siswi kami, JOVITA, mengharumkan sekolah sekaligus kota Malang dengan menjadi perngkat 5 Jatim. Siang harinya hati kami diharubirukan dengan kenyataan ada murid kami yang tidak lulus,
Ada 4 murid yang tidak lulus. Dua anak dari jurusan IPA dan dua anak dari jurusan IPS. Dari 4 anak tersebut 3 tidakl lulus karena UN dan 1 karena UAS.
KEJAR PAKET C
Mereka yang tidak lulus sejatinya telah diterima di perguruan tinggi. Memang sangat menyedihkan, saya berharap ada hikmah di balik itu semua. Tanggal 24 Juni besok, mereka mesti mengikuti ujian Kejar Paket C jika ingin meneruskan kuliah.
Saya tidak tahun pasti, namun sebagian besar Universitas Negri mensyaratkan lulus ujian sebagai syarat penerimaan mahasiswa baru. Maka sekali lagi sangat mengecewakan, karena salah satu siswi yang tidak lulus telah diterima di perguruan tinggi negri. Sungguh, semoga Tuhan memiliki rencana ang baik atas mereka.
IJAZAH DEMPO
Pemerintah memberikan satu solusi lagi bagi mereka yang tidak lulus. Jika mereka ingin mendapatkan ijazah, maka yahun depan mereka mesti mengikuti ujian lagi. Mereka tidak perlu mengikuti pelajaran, bahkan mereka tidak perlu mengikuti seluruh mata ujian. Mereka hanya perlu menenmpuh mata uji dari pelajaran yang tahun ini belum lulus.
Kegembiraan dan kesedihan adalah sisi mata uang. Kegembiraan diberikan agar kita memiliki semangat dalam bekerja, sedangkan kesedihan diberikan agar kita todak sombong. Kami sudah berusaha namun masiha da yang gagal. Hal itu berarti kami mesti berusaha lebih baik lagi. Lebih keras lagi.
Kegembiraan dan kesedihan adalah sarana menuju kedewasaan diri. Mari kita terus berkembang, bersama setiap kegembiraan yang menyejukkan jiwa dan kesedihan yang memilukan hati. Keduanya bagian dari jiwa, bagian dari hidup.
No comments:
Post a Comment