Perjalanan satu tahun ajar telah berlalu. Seperti yang saya tulis sebelumnya, ada tawa sekaligus tangis. Perjalanan satu tahun ternyata begitu cepat. Sungguh pengalaman yang sangat berharga yang boleh saya alami. Jatuh bangun, bingung, sedih, gembira, semua mengiringi perjalanan tahun ajaran 2007-2008ini. Tahun ini pula, untuk waktu 10 bulan, saya menjalankan tugas sebagai kepala sekolah. Ternyata benar-beanr berat.
Tantangan
Sepuluh bulan menjabat kepala sekolah sungguh suatu tantangan besar. Bahkan juga suatu pertaruhan. Pertaruhan bahwa orang muda juga bisa memimpin. Tentu saja saya menerima tugas sebagai pejabat kepala sekolah bukan tanpa dasar dan perhitungan. Bukan sekedar gagah-gagahan. Saya menerima tugas itu setelah melihat sistimyang ada sudahmulai berjalan. Tantangannya di mana?
Masa sepuluh bulan sebagai pejabat KaSek adalah masa dirintisnya program SBI (lengkapnya Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional). Program ini baru sama sekali dan tidakpernah saya perhitungkan ketika menerima tawaran untuk sementara menggantikan Rm. Albert. Toh semua mesti dijalani.
Masyarakat belum familiar denganistilah RSBI. Ada banyak pro dan kontra. Juga di dalam sekolah, ada yang menolak dan ada yang menerima. Semua serba kabur, serba abu-abu. Panduan dari pemerintah juga kurang jelas. Sekali lagi, semua mesti dijalani.
Akhirnya pekerjaan yang mahabesar terjadi, berbagai kegiatan untuk meningkatkan kualitas SDM diadakan. Kursus bahasa Inggris mesti diikuti walau badan telah lelah. Guru-guru MIPA mesti memadukan kurikulum pemerintah (KTSP) dengan kurikulum internasional. Akhirnya semua berjalan, meski dengan tertatih-tatih.
Di samping tugas memulai RSBI, tugas harian juga terus ada. Rapat, mengajar, dan mendampingi retret. Dulu saya bisa mendampingi retret dengan utuh. Tetapi sekarang tidak bisa lagi. Saya hanya mendampingi anak-anak mulai sore hingga malam. Kecuali hari minggu danlibur saya bisa mendampingi mereka sepanjang hari. Naik Gunung Banyakpun hanya bisa saya ikuti sekali. Namun permainan bersama anak-anak kelas XI bisa penuh saya ikuti.Sebab acaranya sore hari. Setiap hari pergi pulang, batu malang dantumpang malang. Lelah emmang, tetapi menyenangkan.
Sebagai kasek tugas utamanya adalah mengambil keputusan. Terkadang keputusan itu sangat berat dan menyedihkan. Bahkan sangat tidak menyenangkan, tidak populer. Misalnya mengembalikan anak kepada orangtuanya. Ada lima anak yang saya kembalikan kepada orangtuanya karena berbagai hal. Ada yang baru satu semester di DEMPO dan ada yang tinggal seminggu mengikuti UAN. Toh kebijakan mesti diambil, dengan berbagai risiko.
Semuanya itu telah berakhir. Tahun ajaran 2007-2008 telah berakhir. Secara resmikami tutup tanggal 14 Juni 2008. Bersama pelepasan guru dankaryawan yang pensiun, kami melepas segala ketegangan dan beban tahun itu. Kami hendak memulai tahun ajaran yangbaru dengan semangat baru. Mungkinawalnya melelahkan (lihat tulisan hari-hari melelahkan) namun saya yakin akan membawa kapada kebahagiaan.
Semoga Tuhan memberkati.
Salam.
No comments:
Post a Comment