Pada Mulanya Adalah Kehendak Baik

Pada mulanya adalah kehendak baik untuk membagikan segala informasi mengenai Dempo. Dalam perjalanan waktu saya menyadari ada yang berubah. Tidak lagi DEMPO yang ingin kubagikan, tetapi diriku sendiri. 
Untuk semua ini saya minta maaf. Bahkan ketika saya harus menggunakan nama DEMPO untuk blog ini. Dulu saya begitu percaya diri bahwa akan selamanya di sini, namun benar kata pengkhotbah, segala sesuatu ada waktunya. Ada waktu untuk menangis ada waktu untuk tertawa. Ia menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya. Alangkah indahnya jika semua berjalan sepertiyang dirancangkan-Nya.
Jika nantinya, pada waktu yang telah ditetapkan-Nya, saya tidak di DEMPO lagi perkenankan saya tetap memakai nama DEMPO ini. Saya telah telanjur mencintainya. Saya berusaha tidak akan mengecewakannya, di mana pun saya akan berada. 

Tuhan memberkati
romo waris

Thursday, July 12, 2007

Rahmat itu Tugas (langkah baru)

Langkah baru. Itu kata yang saya gunakan. Banyak langkah telah diambil bahkan telah dijalani. Banyak jalan telah dilalui, bahkan dengan cucuran air mata. Namun langkah baru ini sungguh besar dan luar biasa.
Tahun ajaran 2007-2008 ini ada dua langkah baru yang diambil, atau mungkin lebih tepatnya dicoba untuk dijalankan. Mungkin kalimat yang saya buat kurang tepat, namun ada sesuatu yang memang tidak bisa dengan mudah dijelaskan. Baiklah, berikut ini saya akan mencoba menjelaskan, rahmat/anugerah yang diterima oleh SMA DEMPO tercinta ini.
Pertama, memulai kelas akselerasi.
Program akselerasi ini memang seperti rahmat. Tidak direncanakan dengan sangat mendetail dan melalui pemikiran yang sangat panjang dan berbelit. Tawaran itu datang dari pihak lain, meskipun ketika tawaran itu diterima, sudah menjadi kerja DEMPO. DEMPOlah yang punya gawe, bukan pihak lain. Pihak lain itu hanya membantu, karena mereka dapat tugas dari Dinas P dan K untuk memulai membuka program akselerasi di sekolah baru. Mereka harus mencari dan memulai. DEMPOlah yang ditawari.
Setelah mencoba mempelajari tawaran itu dan mendengarkan masukan dari SMA3 yang sudah menjalankan, setelah juga mempertimbangkan segala suka duka dan hal-hal yang berkaitan dengan itu, maka - sesudah diadakan voting - suara terbanyak mendukung program ini.
Maka DEMPO seperti membuka sekolah baru lagi. Sebab membuka sebuah kelas akselerasi itu seperti membuka sebuah sekolah baru sendiri.
Rahmat yang kedua adalah SNBI.
Ini betul-betul rahmat, yang jika ditolak sungguh sayang dan jika diterima mengakibatkan konsekuensi yang sangat berat.
Tgl 12 Juni, sebelum pembagian rapor kelas X dan XI, pagi hari kepala sekolah menerima surat dari Dinas P dan K Surabaya. Intinya, DEMPO ditunjuk untuk mulai merintis sekolah berstandart internasional. Hari itu juga Romo Albert bersama Bapak Widji dan Bapak Kosmas berangkat ke Surabaya.
Ini juga tawaran, yang sebenarnya bisa ditolak. Tetapi jika ditolak, kesempatan itu akan melayang sia-sia dan mungkin saja DEMPO tidak akan memperolehnya lagi. Maka, seperti ada ungkapan, Rahmat itu adalah tugas. Ketika seseorang menerima rahmat yang besar, dia juga dituntut suatu tanggungjawab yang besar pula.
Itulah DEMPO kini. Mendapat dua rahmat yang besar. Kelas akselerasi pasti hanya diikuti oleh mereka yang kemampuan akademisnya superior dan memiliki komitmen yang sangat besar.
Sementara itu SNBI sudah mulai dirintis untuk kelas X. Namanya juga rintisan, maka belum semua pelajaran menggunakan standart internasional. Namun setelah tiga tahun, semuanya harus sudah berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Rahmat itu tugas, dan tugas menuntut suatu tanggungjawab. DEMPO menerima rahmat yang begitu besar, maka semua pihak yang ada di dalamnya juga dituntut suatu tanggungjawab yang besar pula. Inilah langkah baru yang sangat besar dan sangat berani. Anda yang mencintai DEMPO, dampingilah langkah kami, agar kami mampu sampai ditujuan dengan gemilang.
VIVA DEMPO.

No comments: